Saturday, June 13, 2009

KESEMPURNAAN SEORANG MUSLIM

Seorang sahabat bertanya kepada Rosulullah S.A.W , Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang alim
Baginda S.A.W menjawab : Takutlah kepada Allah maka engkau akan jadi orang yang alim

Dia berkata : Aku ingin menjadi orang paling kaya
Baginda S.A.W menjawab : Jadilah orang yang yakin pada diri sendiri maka engkau akan jadi orang paling kaya

Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang adil
Baginda S.A.W menjawab: Kasihanilah manusia yang lain sebagaimana engkau kasih pada diri sendiri maka jadilah engkau seadil-adil manusia

Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang paling baik
Baginda S.A.W menjawab: Jadilah orang yang berguna kepada masyarakat maka engkau akan jadi sebaik-baik manusia

Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang istimewa di sisi Allah
Baginda S.A.W menjawab : Banyakkan dzikrullah niscaya engkau akan jadi orang istimewa di sisi Allah

Dia berkata : Aku ingin disempurnakan imanku
Baginda S.A.W menjawab : Baikkanlah akhlakmu niscaya imanmu akan sempurna

Dia berkata : Aku ingin termasuk dalam golongan mereka yang taat
Baginda S.A.W menjawab : Tunaikan segala kewajiban yang difardhukan maka engkau akan termasuk dalam golongan mereka yang taat

Dia berkata : Aku ingin berjumpa Allah dalan keadaan bersih dari dosa
Baginda S.A.W menjawab : Bersihkan dirimu dari dosa niscaya engkau akan menemui Allah dalam keadaan suci dari dosa

Dia berkata : Aku ingin dihapuskan segala dosaku
Baginda S.A.W menjawab : Banyaklah beristighfar niscaya akan dihapuskan (kurangkan ) segala dosamu

Dia berkata : Aku ingin menjadi semulia-mulia manusia
Baginda S.A.W menjawab : Jangan berprasangka pada orang lain niscaya engkau akan jadi semulia-mulia manusia

Dia berkata : Aku ingin menjadi segagah-gagah manusia
Baginda S.A.W menjawab : Senantiasa berserah diri (tawakkal) kepada Allah niscaya engkau akan jadi segagah-gagah manusia

Dia berkata : Aku ingin dimurahkan rezeki oleh Allah
Baginda S.A.W menjawab : Senantiasa berada dalam keadaan bersih ( dari hadast ) niscaya Allah akan memurahkan rezeki kepadamu

Dia berkata : Aku ingin termasuk dalam golongan mereka yang dikasihi oleh Allah dan rasulNya
Baginda S.A.W menjawab : Cintailah segala apa yang disukai oleh Allah dan rasulNya maka engkau termasuk dalam golongan yang dicintai oleh Mereka

Dia berkata : Aku ingin diselamatkan dari kemurkaan Allah pada hari qiamat
Baginda S.A.W menjawab : Jangan marah kepada orang lain niscaya engkau akan selamat dari kemurkaan Allah dan rasulNya

Dia berkata : Aku ingin diterima segala permohonanku
Baginda S.A.W menjawab : Jauhilah makanan haram nescaya segala permohonanmu akan diterimaNya

Dia berkata : Aku ingin agar Allah menutupkan segala keaibanku pada hari qiamat
Baginda S.A.W menjawab : Tutupilah keburukan orang lain niscaya Allah akan menutup keaibanmu pada hari qiamat

Dia berkata : Siapa yang selamat dari dosa?
Baginda S.A.W menjawab : Orang yang senantiasa mengalirkan air mata penyesalan, mereka yang tunduk padakehendakNya dan mereka yang ditimpa kesakitan

Dia berkata : Apakah kebaikan terbesar di sisi Allah?
Baginda S.A.W menjawab : Baik budi pekerti, rendah diri dan sabar menghadapi cobaan Allah

Dia berkata : Apakah kejahatan terbesar di sisi Allah?
Baginda S.A.W menjawab : Buruk akhlak dan sedikit ketaatan

Dia berkata : Apakah yang meredakan kemurkaan Allah di dunia dan akhirat ?
Baginda S.A.W menjawab : Sedekah dalam keadaan sembunyi dan menghubungkan persaudaraan

Dia berkata: Apakan yang akan memadamkan api neraka pada hari qiamat?
Baginda S.A.W menjawab : sabar di dunia dengan bala dan musibah

taken from: 9695 Artikel Islami

Indonesia Kurang Inisiatif Paten

Malaysia yang getol mengklaim sejumlah karya Indonesia memang rajin mengajukan permohonan paten. Menurut data USPTO (US Patent and Trademark Office) pada 2003, Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan beberapa negara di Asia. Pada permohonan paten untuk pendaftaran ke luar negeri, tercatat Indonesia hanya mengajukan 199 paten, kalah dari Thailand (421), Malaysia (631), Singapura (2677), India (2005), China (2932), dan Jepang (522.047). Hal itu terungkap pada seminar Hak Kekayaan Intelektual di UI, Depok, Jawa Barat, 4 Mei 2009.

Taken From: Media Indonesia Edisi 5 Mei 2009.

Fuzzy Clustering untuk VALS 2

VALS 2 (Value and Lifestyles System Research 2)
Salah satu metode segmentasi psikografis adalah VALS 2. Dalam VALS 2 (Value & Lifestyle System Research) terdapat dua dimensi yang menjadi titik beratnya, yaitu self orientation dan resources. Resources yang dimaksud bukanlah semata-mata materi, melainkan dalam arti luas yang mencakup sarana dan kapasitas psikologis, fisik, dan lingkungan.
VALS 2 merupakan revisi dari metode VALS 1. Secara horizontal mengkategorikan tiga kelompok orientasi: orientasi pada prinsip, orientasi pada status, dan orientasi pada tindakan. Orang yang berorientasi pada prinsip mendasarkan apa yang seharusnya dilakukan, orang yang berorientasi pada status dibimbing oleh opini orang lain, dan orientasi pada tindakan didorong oleh aktivitas sosial maupun fisik. Secara vertikal, segmentasi didasarkan pada resources yang dimiliki. Dari pendekatan ini dikelompokkan menjadi delapan segmen, yang dapat menjadi petunjuk dalam mengidentifikasi dan memilih sasaran pasar.
VALS 2 merupakan metode memilah-milah suatu pasar kedalam segmen-segmen nilai dan gaya hidup (value and lifestyle) yang dianut. Dengan asumsi bahwa dalam lingkungan yang homogen sekalipun, pola aktivitas, konsumsi dan perilaku tiap orang bisa berbeda-beda, tergantung nilai dan gaya hidupnya. VALS 2 mencoba mengelompokkan dinamika preferensi dan pilihan konsumen/pelanggan berbasiskan kecederungan psikologis. Revisi pada VALS 2 ini terletak pada penggantian dua karakteristik konsumen serta sedikit pergeseran/pengembangan deskripsi indikatornya, yaitu karakter ke-1 yang pada VALS 1 disebut Actualizers, pada VALS 2 menjadi Innovators. Dan juga karakter ke-8 yang pada VALS 1 disebut Strugglers, pada VALS 2 menjadi Survivors. Berikut ini disajikan keterangan lengkap pembagian karakter konsumen berdasarkan VALS 2.
SRI (Stanford Research Institute) Consulting Business Intelligence (http://www.sric-bi.com/VALS) mencoba membagi konsumen berdasarkan VALS 2 ke dalam delapan kategori, yaitu:

1. Innovators
Innovators adalah orang-orang yang sukses, berwawasan luas dengan rasa percaya diri yang tinggi. Karena mereka mempunyai sumberdaya yang lebih dari cukup. Mereka pemimpin perubahan, dan terbuka terhadap ide-ide dan teknologi baru. Innovators merupakan konsumen yang sangat aktif, dan pola pembelanjaan mereka mencerminkan cita rasa yang tinggi atau produk dan layanan eksklusif. Citra merupakan hal yang penting bagi Innovators, bukan sebagai bukti status atau kekuasaan tapi sebagai ekspresi cita rasa, independensi dan personalitas. Innovators biasanya pimpinan bisnis dan pemerintahan yang sedang menanjak karirnya dan mereka mencari tantangan-tantangan baru.
2. Thinkers
Thinkers termotivasi oleh hal-hal yang ideal. Mereka orang-orang yang matang dan reflektif serta menghargai pengetahuan dan rasa tanggungjawab. Mereka biasanya berpendidikan baik, dan aktif mencari informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan. Mereka terus melakukan update informasi mengenai kejadian nasional maupun dunia dan terus mencari peluang untuk memperluas pengetahuan mereka. Thinkers cukup respek terhadap institusi status quo, tetapi terbuka akan ide-ide baru. Walaupun income mereka lebih dari cukup untuk membeli banyak hal, Thinkers orang yang konservatif, konsumen yang praktis. Mereka mencari sesuatu yang tahan lama, fungsional, dan nilai lebih dari produk yang mereka beli.
3. Achievers
Termotivasi oleh keinginan akan pencapaian, Achievers mempunyai gaya hidup yang berorientasi tujuan dan komitmen yang mendalam untuk karir dan keluarga. Kehidupan sosial mereka mencerminkan hal ini dan terstruktur antara keluarga, tempat ibadah, dan pekerjaan. Achievers merupakan orang yang konvensional, dan secara politik respek terhadap otoritas dan status quo. Mereka menghargai konsensus, sesuatu yang bisa diperhitungkan, dan stabilitas dibanding resiko, keintiman, dan pencarian diri. Dengan banyak keinginan dan kebutuhan, Achievers merupakan konsumen yang aktif. Image merupakan hal yang penting bagi Achievers. Mereka suka produk dan layanan yang sudah mapan, prestise yang mencerminkan sukses mereka. Karena kehidupan mereka yang sibuk, mereka sangat tertarik terhadap alat-alat yang bisa membantu mereka menghemat waktu.
4. Experiencers
Experiencers termotivasi oleh ekspresi diri. Sebagai konsumen yang muda, antusias, dan impulsif, Experiencers cepat antusias akan hal-hal baru tetap cepat pula bosan. Mereka mencari variasi dan kesenangan, suka akan hal baru yang diluar pakem dan beresiko. Energi mereka banyak dihabiskan ditempat-tempat fitnes, olahraga, aktifitas luar ruangan, dan aktivitas sosial. Experiencers merupakan konsumen yang royal dan menghabiskan sebagian besar penghasilannya pada fashion, hiburan, dan bersosialisasi. Pola pembelanjaan mereka mencerminkan pada hal-hal yang terlihat bagus dan keren.
5. Believers
Seperti juga Thinkers, Believers termotivasi oleh hal-hal yang ideal. Mereka konservatif dan konvensional dengan keyakinan yang kongkrit berbasiskan pada hal-hal yang tradisional dan mapan seperti keluarga, agama, komunitas, dan negara. Mereka mengikuti rutinitas yang sudah mapan dan terorganisasi disekitar rumah, keluarga, komunitas, dan organisasi sosial dan religius dimana mereka berada. Sebagai konsumen mereka bisa diprediksi. Mereka memilih produk dan merek yang sudah mapan dan secara umum merupakan konsumen yang loyal.
6. Strivers
Strivers kelompok orang yang trendy dan suka hal-hal yang menyenangkan. Karena mereka termotivasi dengan pencapaian, Strivers perhatian dengan opini dan persetujuan dari rekan-rekannya. Uang merupakan ukuran kunci sukses mereka. Mereka suka produk-produk yang diasosiasikan sebagai produknya orang kaya. Banyak dari mereka melihat diri mereka sendiri sebagai orang yang punya pekerjaan daripada karir, serta kekurangan skill dan fokus yang membuat mereka sulit untuk berkembang. Strivers merupakan konsumen aktif karena aktifitas berbelanja merupakan aktifitas sosial dan kesempatan untuk menunjukkan kepada rekan mereka kemampuan mereka untuk membeli. Sebagai konsumen, mereka impulsif sejauh kondisi keuangan mereka memungkinkan.


7. Makers
Seperti Experiencers, Makers termotivasi oleh expresi diri. Mereka mengekspresikan diri mereka dan menikmati kehidupan dengan membangun rumah, membesarkan anak-anak, memperbaiki mobil, menanam tumbuhan, serta mempunyai cukup skill dan energi untuk membuat keinginan mereka terpenuhi. Makers adalah orang-orang yang praktis yang mempunyai skill konstruktif dan menghargai diri sendiri. Mereka tinggal dalam konteks tradisional sebuah keluarga, pekerjaan, dan rekreasi fisik, serta mempunyai sedikit interest terhadap hal-hal di luar itu. Makers curiga terhadap ide-ide baru. Mereka respek terhadap otoritas pemerintah dan buruh yang terorganisasi, tetapi tidak suka campur tangan pemerintah terhadap hak-hak individu. Mereka tidak terkesan dengan kepemilikan materi jika tidak praktis dan fungsional. Karena mereka menghargai nilai dan fungsional dari suatu kepemilikan, mereka membeli sesuatu yang memang dibutuhkan dan fungsional.

8. Survivors
Survivors hidup dengan penuh keterbatasan sumberdaya. Mereka sering merasa bahwa hidup berubah terlalu cepat. Mereka merasa nyaman jika merasa familiar dan perhatian dengan keselamatan dan keamanan. Karena mereka harus fokus pada kebutuhan daripada keinginan, Survivors tidak menunjukkan motivasi dasar yang kuat. Survivors adalah konsumen yang berhati-hati. Mereka mewakili perkembangan pasar terbaru untuk hampir semua produk dan layanan. Mereka loyal terhadap merek favorit, terutama jika mereka bisa membeli dengan diskon.
Segmentasi VALS 2 di atas dapat digambarkan sebagai berikut:

Dalam penelitian yang penulis laksanakan, penulis melakukan survey psikologis (data primer) terhadap konsumen fixed phone PT. Telkom yang berdomisili di kecamatan Sukasari. Data hasil survey yang akan diolah adalah data kategori multivariat yang disajikan dalam tabel kontingensi. Pada kolom baris berupa individu yang menunjukkan loyalitas konsumen dan kolom berupa kategori yang menunjukkan nilai dan gaya hidup (Value & Lifestyles) responden. Berdasarkan loyalitasnya, konsumen dibedakan menjadi empat tipe yaitu konsumen loyal (konsumen yang masih berlangganan fixed phone saat survey dilaksanakan), Konsumen Churn Usage (konsumen yang masih berlangganan fixed phone namun pemakaiannya menurun minimal dalam periode enam bulan sebelum survey dilaksanakan), Konsumen Cabut APS (konsumen yang berhenti berlangganan fixed phone atas permintaan sendiri), dan Konsumen Cabut Manajemen (konsumen yang telepon rumahnya dicabut pemakaiannya atas kebijakan manajemen Telkom karena konsumen yang bersangkutan menunggak dalam pembayaran tagihan telepon). Dan kategori karakter berdasarkan VALS 2 adalah pengelompokkan apakah responden yang bersangkutan memiliki kecenderungan gaya hidup Innovators, Thinkers, Achievers, Experiencers, Believers, Strivers, Makers, dan Survivors.

Fuzzy Clustering untuk Segmentasi Psikografis Berdasarkan VALS 2

Analisis klaster (Cluster Analysis) adalah suatu teknik multivariat yang memiliki tujuan utama mengelompokkan obyek-obyek berdasarkan kesamaan karakteristik di antara obyek sehingga memiliki homogenitas (kesamaan) yang tinggi antar anggota dalam satu klaster (within-cluster) dan heterogenitas (perbedaan) yang tinggi antar klaster (between cluster) yang satu dengan klaster yang lainnya (Hair et al: 1998, 473). Analisis klaster adalah salah satu analisis yang bertujuan untuk mencari pola dari suatu set data dengan mengelompokkan observasi ke dalam klaster. Tujuannya adalah untuk mencari pengelompokan yang optimal dimana pengamatan atau obyek di dalam klaster similar dan antar klaster dissimilar (Rencher, 2002). Analisis klaster adalah suatu teknik mengkombinasikan observasi menjadi kelompok-kelompok atau klaster-klaster berdasarkan kesamaan karakteristik diantara obyek tersebut. Hasilnya berupa klaster dengan homogenitas dalam kelompok serta heterogenitas antar klaster.(Subhash Sarma, 1996).
Metode analisis klaster digunakan pertama kali oleh Tryon pada tahun 1939. Metode ini mirip dengan analisis faktor, jika analisis faktor (R Factor Analysis) bertujuan untuk mereduksi variabel, maka analisis klaster (Q Factor Analysis) lebih bertujuan untuk mengelompokkan isi variabel (Singgih Santoso, 2002).
Pada penerapannya dalam segmentasi psikografis, Analisis data menggunakan hard cluster memiliki beberapa kelemahan. Berikut ini diuraikan beberapa kelemahan Hard Cluster, antara lain:
1. Belum dapat menjelaskan keberadaan sampel lebih jauh karena sebuah sampel hanya dapat digolongkan pada satu segmen saja.
2. Dalam Hard Cluster tidak diperbolehkan adanya overlap pada data.
3. Jika menganalisis menggunakan Hard Cluster, peneliti tidak dapat terlebih dahulu menetapkan banyaknya jumlah klaster.
4. Pada Analisis klaster biasa (Cluster Analysis) batas-batas pengkategorian respon jelas dan tegas.
Sedangkan dalam penelitian yang penulis rancang, jumlah klaster pada konsumen ditetapkan terlebih dahulu dan segmen-segmen psikografis dikategorikan sebagai data multivariat yang disajikan ke dalam tabel kontingensi. Pada data memungkinkan banyak sekali terjadi overlap karakter konsumen. Serta batasan kategori karakter konsumen masih cenderung tidak tegas (fuzzy). Tidak tegas dalam konteks ini menunjukkan adanya kecenderungan seseorang (konsumen) untuk memiliki karakteristik lebih dari satu. Misalnya seseorang yang achiever (termotivasi oleh pencapaian) berkemungkinan besar dalam dirinya juga memiliki karakter experiencer (termotivasi oleh ekspresi diri). Kecenderungan untuk memiliki dua atau lebih karakter kuat dalam diri inilah, yang menjadi alasan penting analisis klaster biasa kurang tepat digunakan dalam segmentasi psikografis berdasarkan VALS 2 ini.
Oleh karena itu penulis memutuskan Fuzzy Clustering sebagai teknik clustering yang tepat untuk penelitian ini. Karena Fuzzy Clustering mampu mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada hard clustering. Sehingga Fuzzy Clustering dapat menjelaskan keberadaan sampel dengan lebih baik. Dimana dalam real market, sebuah sampel tidak hanya tergolong pada sebuah segmen tertentu. Informasi lengkap mengenai Fuzzy Clustering, penulis bahas pada bagian berikutnya di bab ini.
Fuzzy clustering yang biasa digunakan yakni Fuzzy C-Means (FCM) hanya bisa digunakan pada data numerik, sehingga diperlukan pendekatan fuzzy clustering lain untuk data kategori multivariat. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis mencoba membahas metode fuzzy clustering untuk data kategori multivariat yang diperkenalkan oleh Oh, Honda, dan Ichihashi (2003).
Fuzzy Clustering untuk data kategori multivariat merupakan suatu teknik dari Fuzzy Clustering yang telah ada, dimana pada analisis fuzzy untuk data kategori multivariat ini mampu mengelompokkan suatu set data kategori multivariat ke dalam klaster-klaster yang ada dan melihat terjadinya overlap (penumpukan) dalam pengelompokan.

Derajat Keanggotaan untuk Individu:
uci adalah nilai derajat keanggotaan individu ke- i untuk klaster yang ke-c. Jumlah total nilai derajat keanggotaan dari individu ke-i ke sejumlah klaster yang terbentuk harus sama dengan satu.

Derajat Keanggotaan untuk Kategori:
wcj adalah nilai derajat keanggotaan kategori ke-j untuk klaster yang ke-c, dan C menunjukkan jumlah klaster. Jumlah total seluruh nilai derajat keanggotaan kategori dari klaster yang ke-c harus sama dengan satu.

Derajat Agregasi
Derajat Agregasi digunakan sebagai criteria clustering dari fuzzy clustering untuk data kategori multivariat. Karena harus tersedia suatu grup individu dan kategori yang memiliki korelasi yang cukup tinggi satu sama lain.
Derajat agregasi untuk setiap klaster adalah jumlah total respon, nilai derajat keanggotaan untuk individu, dan kategori. Derajat agregasi dimaksimumkan untuk membentuk fuzzy cluster dengan menandai nilai derajat keanggotaan individu dan kategori.

Penerapan Fuzzy Clustering di Berbagai Bidang
Sejauh ini fuzzy clustering telah banyak diterapkan untuk menganalisis data hasil penelitian/permasalahan baik data penelitian individu (kepentingan akademis) maupun data beberapa perusahaan. Di antaranya adalah aplikasi fuzzy clustering dalam positioning produk kartu GSM prabayar berdasarkan persepsi pelanggan (Studi Penelitian terhadap mahasiswa Universitas Padjadjaran). Aplikasi ini beranjak dari latar belakang masalah persaingan yang ketat antara operator selular di Indonesia menyebabkan masing-masing operator memberikan unique selling points yang berbeda-beda. Untuk mengatasi hal tersebut, pihak perusahaan menyadari pentingnya dilakukan strategi pemasaran. Salah satu strategi bersaing adalah memperkuat posisi produk dalam pikiran konsumen. Persepsi konsumen tersebut akan membentuk positioning dalam setiap operator seluler. Salah satu cara untuk melihat positioning suatu produk adalah dengan Fuzzy clustering, karena fuzzy clustering lebih realistis untuk diterapkan, yaitu objek dikelompokkan dengan batas yang tidak tegas. (Metta; 2005)
Fuzzy Clustering juga telah diterapkan untuk mengetahui perilaku konsumen yang menggunakan layanan telepon seluler dengan jaringan CDMA (studi kasus PT. Telkom, Tbk). Penerapan fuzzy clustering dalam hal ini beranjak dari permasalahan yang dihadapi PT. Telkom, yaitu semakin banyak dan berkembangnya perusahaan-perusahaan kompetitor PT. Telkom, antara lain Bakrie Telecom dengan produk Esia, PT. Indosat dengan produk StarOne, dan Mobile-8 dengan produk Fren. Perusahaan-perusahaan tersebut bersaing menawarkan fasilitas dan fitur-fitur yang menarik. Sementara itu peningkatan pengguna layanan TelkomFlexi belum memenuhi target pencapaian pelanggan Flexi yang diharapkan Telkom. Untuk mengetahui perilaku konsumen dilakukan survei kepada pengguna CDMA (Flexi, Esia, Fren), atribut-atribut pelayanan apa saja yang dirasakan oleh konsumen selama menggunakan produk CDMA tersebut. Selanjutnya Fuzzy clustering digunakan dalam pengelompokan terhadap produk CDMA berdasarkan atribut-atribut pelayanan yang diperoleh dari survei tersebut. (Theresia; 2007)
Pengembangan lain dari teknik Fuzzy Clustering adalah Fuzzy Subtractive Clustering dan FANNY. Teknik-teknik tersebut antara lain Fuzzy Subtractive Clustering diterapkan dalam mengelompokkan data debit air tengah bulanan di sungai Cimanuk untuk periode 2007-2012 (Ardi; 2007). Penerapan teknik ini disertai/dilengkapi dengan analisis data deret waktu .
Sedangkan FANNY merupakan salah satu algoritma Fuzzy yang robust. yang dikemukakan oleh Kaufman dan Rousseeuw. Algoritma ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1975 oleh Kaufman, Kaufman dan Rousseeuw (1990), Harris dan Stocker (1998). Algoritma yang digunakan dalam penelitian ini adalah algortima yang dikembangkan oleh Kaufman dan Rousseeuw. Pada algoritma ini keanggotaan klaster ditentukan berdasarkan tingkat/derajat keanggotaannya (membership grade) terhadap klaster tersebut. Algoritma ini digunakan untuk mengklasifikasikan item obat-obatan yang di rumah sakit. Sehingga nantinya pihak rumah sakit dapat membuat skala prioritas dalam pengadaan obat. (Harris; 2007)
Fuzzy Clustering juga telah diterapkan pada data sekunder. Data yang digunakan adalah data dari skripsi Pertisia K. (2003). Data merupakan hasil survey mengenai program acara TV yang dipilih oleh responden. Berdasarkan hasil survei terhadap 68 responden dilakukan pengelompokan berdasarkan pekerjaan responden dan program acara TV yang dipilihnya. Hasil dari analisis klaster menggunakan fuzzy clustering untuk data kategori multivariat ini dimaksudkan agar para pihak perusahaan televisi mengetahui program acara yang banyak digemari oleh responden berdasarkan pekerjaannya, mengetahui segmen sesungguhnya dari program acara yang ditayangkannya, sehingga dapat juga dimanfaatkan sebagai strategi pemilihan iklan yang tepat bagi setiap acara yang ditayangkannya. (Wawan; 2004)
Sedangkan dalam penelitian yang penulis lakukan, penulis bermaksud untuk melakukan survey psikologis (data primer) terhadap konsumen fixed phone PT. Telkom yang berdomisili di kecamatan Sukasari. Data hasil survey yang akan diolah adalah data kategori multivariat yang disajikan dalam tabel kontingensi. Pada baris berupa individu yang menunjukkan loyalitas konsumen dan kolom berupa kategori yang menunjukkan nilai dan gaya hidup (Value & Lifestyles) responden. Berdasarkan loyalitasnya, konsumen dibedakan menjadi empat tipe yaitu konsumen loyal (konsumen yang masih berlangganan fixed phone saat survey dilaksanakan), Konsumen Churn Usage (konsumen yang masih berlangganan fixed phone namun pemakaiannya menurun minimal dalam periode enam bulan sebelum survey dilaksanakan), Konsumen Cabut APS (konsumen yang berhenti berlangganan fixed phone atas permintaan sendiri), dan Konsumen Cabut Manajemen (konsumen yang telepon rumahnya dicabut pemakaiannya atas kebijakan manajemen Telkom karena konsumen yang bersangkutan menunggak dalam pembayaran tagihan telepon). Dan kategori karakter berdasarkan VALS 2 adalah pengelompokkan berdasarkan apakah responden yang bersangkutan memiliki kecenderungan gaya hidup Innovators, Thinkers, Achievers, Experiencers, Believers, Strivers, Makers, dan Survivors. Penentuan klaster yang akan dibentuk penulis tetapkan secara apriori yaitu sebanyak dua klaster. Selanjutnya penulis menentukan derajat ke-fuzzy-an untuk kategori karakter/gaya hidup (Tw) sebesar 2.0 dan derajat ke-fuzzy-an untuk individu/loyalitas konsumen (Tu) sebesar 0.7. Serta untuk nilai epsilon (stopping condition): ε menunjukkan ketelitian dalam proses clustering. Agar lebih teliti penulis tetapkan nilai ε sebesar 0.00005.



SAYYIDATINA FATIMAH R.'A

Dia besar dalam suasana kesusahan. Ibundanya pergi ketika usianya terlalu muda dan masih memerlukan kasih sayang seorang ibu. Sejak itu, dialah yang mengambil alih tugas mengurus rumahtangga seperti memasak, mencuci dan menguruskan keperluan ayahandanya.

Di balik kesibukan itu, dia juga adalah seorang yang paling kuat beribadah. Keletihan yang ditanggung akibat seharian bekerja menggantikan tugas ibunya yang telah pergi itu, tidak pula menghalang Sayidatina Fatimah daripada bermunajah dan beribadah kepada Allah S.W.T. Malam- malam yang dilalui, diisi dengan tahajud, zikir dan siangnya pula dengan sholat, puasa, membaca Al Quran dan lain-lain. Setiap hari, suara halusnya mengalunkan irama Al Quran.

Di waktu umurnya mencapai 18 tahun, dia dikawinkan dengan pemuda yang sangat miskin hidupnya. Bahkan karena kemiskinan itu, untuk membayar mas kawin pun suaminya tidak mampu lalu dibantu oleh Rasulullah S.A.W.

Setelah menikah, kehidupannya berjalan dalam suasana yang amat sederhana, gigih dan penuh ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Digelari Singa Allah, suaminya Sayidina Ali merupakan orang kepercayaan Rasulullah SAW yang diamanahkan untuk berada di barisan depan dalam tentera Islam. Maka dari itu, seringlah Sayidatina Fatimah ditinggalkan oleh suaminya yang pergi berperang untuk berbulan-bulan lamanya. Namun dia tetap ridho dengan suaminya. Isteri mana yang tidak mengharapkan belaian mesra daripada seorang suami. Namun bagi Sayidatina Fatimah r.ha, saat-saat berjauhan dengan suami adalah satu kesempatan berdampingan dengan Allah S.W.T untuk mencari kasih-Nya, melalui ibadah-ibadah yang dibangunkan.

Sepanjang pemergian Sayidina Ali itu, hanya anak-anak yang masih kecil menjadi temannya. Nafkah untuk dirinya dan anak-anaknya Hassan, Hussin, Muhsin, Zainab dan Umi Kalsum diusahakan sendiri. Untuk mendapatkan air, berjalanlah dia sejauh hampir dua batu dan mengambilnya dari sumur yang 40 hasta dalamnya, di tengah teriknya matahari padang pasir.

Kadangkala dia lapar sepanjang hari. Sering dia berpuasa dan tubuhnya sangat kurus hingga menampakkan tulang di dadanya.

Pernah suatu hari, ketika dia sedang tekun bekerja di sisi batu pengisar gandum, Rasulullah datang berkunjung ke rumahnya. Sayidatina Fatimah yang amat keletihan ketika itu lalu meceritakan kesusahan hidupnya itu kepada Rasulullah S.A.W. Betapa dirinya sangat letih bekerja, mengangkat air, memasak serta merawat anak-anak. Dia berharap agar Rasulullah dapat menyampaikan kepada Sayidina Ali,kalau mungkin boleh disediakan untuknya seorang pembantu rumah. Rasulullah saw merasa terharu terhadap penanggungan anaknya itu.

Namun baginda amat tahu, sesungguhnya Allah memang menghendaki kesusahan bagi hamba-Nya sewaktu di dunia untuk membeli kesenangan di akhirat. Mereka yang rela bersusah payah dengan ujian di dunia demi mengharapkan keridhoan-Nya, mereka inilah yang mendapat tempat di sisi-Nya. Lalu dibujuknya Fatimah r.ha sambil memberikan harapan dengan janji-janji Allah. Baginda mengajarkan zikir, tahmid dan takbir yang apabila diamalkan, segala penanggungan dan bebanan hidup akan terasa ringan.

Ketaatannya kepada Sayidina Ali menyebabkan Allah S.W.T mengangkat darjatnya. Sayidatina Fatimah tidak pernah mengeluh dengan kekurangan dan kemiskinan keluarga mereka. Tidak juga dia meminta-minta hingga menyusah-nyusahkan suaminya.

Dalam pada itu, kemiskinan tidak menghilang Sayidatina Fatimah untuk selalu bersedekah. Dia tidak sanggup untuk kenyang sendiri apabila ada orang lain yang kelaparan. Dia tidak rela hidup senang dikala orang lain menderita. Bahkan dia tidak pernah membiarkan pengemis melangkah dari pintu rumahnya tanpa memberikan sesuatu meskipun dirinya sendiri sering kelaparan. Memang cocok sekali pasangan Sayidina Ali ini karena Sayidina Ali sendiri lantaran kemurahan hatinya sehingga digelar sebagai 'Bapa bagi janda dan anak yatim di Madinah.

Namun, pernah suatu hari, Sayidatina Fatimah telah menyebabkan Sayidina Ali tersentuh hati dengan kata-katanya. Menyadari kesalahannya, Sayidatina Fatimah segera meminta maaf berulang-ulang kali.

Ketika dilihatnya raut muka suaminya tidak juga berubah, lalu dengan berlari-lari bersama anaknya mengelilingi Sayidina Ali. Tujuh puluh kali dia 'tawaf' sambil merayu-rayu memohon dimaafkan. Melihatkan aksi Sayidatina Fatimah itu, tersenyumlah Sayidina Ali lantas memaafkan isterinya itu.

"Wahai Fatimah, kalaulah dikala itu engkau mati sedang Ali tidak memaafkanmu, niscaya aku tidak akan menyembahyangkan jenazahmu," Rasulullah SAW memberi nasehat kepada puterinya itu ketika masalah itu sampai ke telinga baginda.

Begitu tinggi kedudukan seorang suami yang ditetapkan Allah S.W.T sebagai pemimpin bagi seorang isteri. Betapa seorang isteri itu perlu berhati-hati dan sopan di saat berhadapan dengan suami. Apa yang dilakukan Sayidatina Fatimah itu bukanlah disengaja. bukan juga dia membentak - bentak, marah-marah, meninggikan suara, bermasam muka, atau lain-lain yang menyusahkan Sayidina Ali k.w. meskipun demikian Rasulullah SAW berkata begitu terhadap Fatimah.

Ketika perang Uhud, Sayidatina Fatimah ikut merawat luka Rasulullah. Dia juga turut bersama Rasulullah semasa peristiwa penawanan Kota Makkah dan ketika ayahandanya mengerjakan 'Haji Wada' pada akhir tahun 11 Hijrah. Dalam perjalanan haji terakhir ini Rasulullah SAW telah jatuh sakit. Sayidatina Fatimah tetap di sisi ayahandanya. Ketika itu Rasulullah membisikkan sesuatu ke telinga Fatimah r.ha membuatnya menangis, kemudian Nabi SAW membisikkan sesuatu lagi yang membuatnya tersenyum.

Dia menangis karena ayahandanya telah membisikkan kepadanya berita kematian baginda. Namun, sewaktu ayahandanya menyatakan bahwa dialah orang pertama yang akan berkumpul dengan baginda di alam baqa', gembiralah hatinya. Sayidatina Fatimah meninggal dunia enam bulan setelah kewafatan Nabi SAW, dalam usia 28 tahun dan dimakamkan di Perkuburan Baqi', Madinah.

Demikianlah wanita utama, agung dan namanya harum tercatat dalam al-Quran, disusahkan hidupnya oleh Allah S.W.T. Sengaja dibuat begitu oleh Allah kerana Dia tahu bahawa dengan kesusahan itu, hamba-Nya akan lebih hampir kepada-Nya. Begitulah juga dengan kehidupan wanita-wanita agung yang lain. Mereka tidak sempat berlaku sombong serta membangga diri atau bersenang-senang. Sebaliknya, dengan kesusahan-kesusahan itulah mereka dididik oleh Allah untuk senantiasa merasa sabar, ridho, takut dengan dosa, tawadhuk (merendahkan diri), tawakkal dan lain-lain.

Ujian-ujian itulah yang sangat mendidik mereka agar bertaqwa kepada Allah S.W.T. Justru, wanita yang sukses di dunia dan di akhirat adalah wanita yang hatinya dekat dengan Allah, merasa terhibur dalam melakukan ketaatan terhadap-Nya, dan amat bersungguh-sungguh menjauhi larangan-Nya, biarpun diri mereka menderita.



Sumber: 9695 Artikel Islami

KISAH ABU BAKAR DICERCA

Dikeluarkan oleh Ahmad dan At-Tabarani dari Abu Hurairah r.a. bahawa seorang lelaki telah mencerca Abu Bakar r.a. Ketika itu, Rasulullah SAW juga sedang duduk di sana. Baginda SAW tersenyum dan keheranan melihatkan keadaan lelaki tersebut. ketika lelaki itu mula bersikap kurang ajar terhadap dirinya, Abu Bakar r.a. pun membalas beberapa kata lelaki tersebut. Dengan yang demikian, Rasulullah SAW menjadi marah lalu bangun dan dibuntuti oleh Abu Bakar r.a.. Abu Bakar berkata kepada Rasulullah SAW: "Lelaki itu bersikap kurang ajar terhadap diriku, oleh kerana itu aku membalasnya.

Ketika aku mulai membalasnya, kamu meninggalkan kami di tempat itu".


Rasulullah SAW bersabda: "Apabila kamu tidak membalas kata-katanya, terdapat malaikat yang membalasnya untuk kamu. Walau bagaimanapun apabila kami mulai membalas kata-kata kasarnya itu syetan mula mengambil tempat dan duduk di antara kamu. yang demikian itu aku tidak mau duduk bersama-sama dengan syaithan".



Kemudian Rasulullah SAW bersabda lagi: "Ya Abu Bakar ! Terdapat tiga perkara yang benar yaitu:

1) Apabila seorang hamba itu dizalimi dengan satu kezaliman, maka dia meninggalkan tempat itu semata-mata kerana Allah, Allah akan menguatkan dan membantunya.

2) Apabila seseorang itu membuka pintu kedermawannannya dan memberi hadiah, maka Allah akan menambahkan kekayaannya.

3) Apabila seseorang itu mula meminta-minta untuk menambahkan kekayaannya, maka Allah akan mengurangkan kekayaannya.

MAAFKAN IBU, ANAKKU ( PUISI SEORANG IBU )

Saat pulas tidurmu kucium lembut pipi mungilmu dan kuusap rambutmu

sungguh anakku, ibu mencintaimu



Maafkan ibu, anakku ketika tadi siang

engkau kubentak karena adik baru tidur dalam pelukanku

sedangkan badanku penat bukan main lantas engkau menjauh

sambil tetap memandangku



Maafkan ibu, anakku ketika jari ibu

meninggalkan bekas merah di pahamu

hanya karena engkau makan sembari bermain-main

lalu nasimu tumpah ke lantai tapi engkau tak menangis,

hanya mata beningmu menatapku dengan takut-takut



Maafkan ibu, anakku yang menolak bercerita saat engkau ingin mendengar kisah

yang bisa membuatmu tertawa gembiraatau menitikkan air mata,

hanya karena ibu sedang lelah....

atau ibu sedang sibuk dengan pekerjaan lainnya



Maafkan ibu, anakku yang tidak lebih awal menjumpaimu untuk sekedar

duduk dan bermain bersama hanya karena ibu ingin

melakukan sesuatu untuk diri ibu...

anakku,

betapa ibu merasa bersalah

begitu ibu tahu engkau sangat dan sangat rindu duduk dipangkuanku



Maafkan ibu, anakku yang marah kepadamu

hanya karena kesalahan yang sebenarnya bukan kesalahanmu...

ibu marah hanya karena ibu letih mengerjakan pekerjaan seorang ibu



Maafkan ibu, anakku

terkadang ibu ingin bisa membagi tubuhku agar segala keinginanmu terpenuhi...

sedang sebagian tubuhku yang lain mengerjakan tugas dan pekerjaan yang lain lagi..



Maafkan ibu, anakku

yang tidak mampu memberikan seluruh waktuku untukmu...



andai engkau tahu sayangku...

betapa ibu sangat mencintaimu,

betapa ibu terkadang bisa begitu ketakutan akan kehilanganmu,

betapa ibu bisa tertawa hanya karena tingkahmu,

betapa ibu bisa menangis tatkala melihatmu kecewa,

betapa ibu khawatir ketika engkau sakit..



Anakku,

sungguh ibu tak mengharap apa-apa

tatkala ibu berjuang menghadirkanmu ke dunia,

mendengar engkau sehat... itu saja telah mampu

menghilangkan seluruh derita



Sering ibu bertanya,

marahkah engkau pada ibu yang telah

marah kepadamu..

gelengan kepalamu membuat ibu lega,

walau tetap tak akan mampu menghapus rasa sesal dihatiku



Sungguh anakku,

cinta ibu padamu hanya Tuhan yang tahu...

tak pernah seseorang bisa mengukur dalamnya

cinta seorang ibu pada anaknya,

sampai ia kelak menjadi seorang ibu.



Maafkan ibu, anakku...

yang tak mampu menjadi ibu sebagaimana

seharusnya seorang ibu yang sempurna



Anakku...

ridha ibu adalah milikmu

agar kelak engkau mudah memasuki surga-Nya

(hanya itu mungkin, yang mampu ibu berikan untukmu, duhai permata hatiku......)





taen from: 9695 artikel Islami

Monday, June 8, 2009

Pemenang vs Pecundang

Pemenang selalu jadi bagian dari jawaban,
Pecundang selalu jadi bagian dari masalah.

Pemenang selalu punya program,
Pecundang selalu punya kambing hitam.

Pemenang selalu berkata, "Biarkan saya yg mengerjakannya untuk anda", Pecundang selalu berkata, "Itu bukan pekerjaan saya."

Pemenang selalu melihat jawaban dalam setiap masalah, Pecundang selalu melihat masalah dalam setiap jawaban.

Pemenang selalu berkata, "Itu memang sulit, tapi kemungkinan bisa", Pecundang selalu berkata, "Itu mungkin bisa, tapi terlalu sulit."

Saat pemenang melakukan kesalahan, dia berkata, "saya salah",
Saat pecundang melakukan kesalahan, dia berkata, "Itu bukan salah saya."

Pemenang membuat komitmen-komitmen, Pecundang membuat janji-janji.

Pemenang punya impian-impian, pecundang punya tipu muslihat.

Pemenang berkata, "saya harus melakukan sesuatu.", Pecundang berkata, "Harus ada yang dilakukan."

Pemenang adalah bagian dari sebuah tim, Pecundang melepaskan diri dari tim.
Pemenang melihat keuntungan, Pecundang melihat kesusahan.

Pemenang melihat kemungkinan-kemungkinan, Pecundang melihat permasalahan.

Pemenang percaya pada menang-menang (win-win), Pecundang percaya, mereka harus menang, orang lain yang harus kalah.

Pemenang melihat potensi, pecundang melihat yg sudah lewat.

Pemenang seperti thermostat-alat pengatur/pengimbang panas; Pecundang seperti thermometer.

Pemenang memilih apa yang mereka katakan; Pecundang mengatakan apa yang mereka pilih.

Pemenang menggunakan argumentasi keras tapi kata-kata lembut.
Pecundang menggunakan argumentasi lunak tapi kata-kata keras.


Pemenang berpegang teguh pada nilai-nilai tapi bersediakompromi pada hal-hal remeh.
Pecundang berkeras pada hal-hal remeh tapi mengkompromikan nilai-nilai.

Pemenang menganut filosofi empati, "Jangan berbuat pada org lain apa yg anda tidak ingin org lain perbuat pada anda."
Pecundang menganut filosofi, lakukan pada orang lain sebelum mereka melakukannya pada anda."

Pemenang membuat sesuatu terjadi, pecundang membiarkan sesuatu terjadi.

Pemenang berencana dan mempersiapkan diri untuk menang. Kata kuncinya adalah persiapan.


Taken From: Buku 'Kata-kata Motivasi Dosis Tinggi'